Selasa, 11 Agustus 2009

tekhnologi Biang Keladi Pergaulan Bebas Remaja

tekhnologi Biang Keladi Pergaulan Bebas Remaja

Eksploitasi seksual dalam video klip, majalah, televisi dan film-film ternyata mendorong para remajajaman sekarang untuk untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di usia muda. Dengan melihat tampilan atau tayangan seks di media, para remaja itu beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa saja, dimana saja kapan saja n ma sapa aja grrrrr.

Menurut Jane Brown, ilmuwan dari Universitas North Carolina yang memimpin proyek penelitian ini, semakin banyak remaja disuguhi dengan eksploitasi seks di media, maka mereka akan semakin berani mencoba seks di usia muda.

Sebelumnya para peneliti ini telah menemukan hubungan antara tayangan seks di televisi dengan perilaku seks para remaja. Dengan mengambil sampel sebanyak 1,017 remaja berusia 12 sampai 14 tahun dari Negara bagian North Carolina, AS yang disuguhi 264 tema seks dari film, televisi, pertunjukan, musik, dan majalah selama 2 tahun berturut-turut, mereka mendapatkan hasil yang sangat mengejutkan.

Secara umum, kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari media cenderung melakukan seks pada usia 14 hingga 16 tahun 2,2 kali lebih tinggi ketimbang remaja lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seks dari media.

Maka tidak mengherankan kalau tingkat kehamilan di luar nikah di Amerika Serikat sepuluh kali lipat lebih tinggi dibanding negara-negara industri maju lainnya, hingga penyakit menular seksual (PMS) kini menjadi ancaman kesehatan publik disana.

Pada saat yang sama, orang tua juga melakukan kesalahan dengan tidak memberikan pendidikan seks yang memadai di rumah, dan membiarkan anak-anak mereka mendapat pemahaman seks yang salah dari media. Akhirnya jangan heran kalau persepsi yang muncul tentang seks di kalangan remaja adalah sebagai sesuatu yang menyenangkan dan bebas dari resiko (kehamilan atau tertular penyakit kelamin).

Parahnya lagi, menurut hasil penelitian tersebut, para remaja yang terlanjur mendapat informasi seks yang salah dari media cenderung menganggap bahwa teman-teman sebaya mereka juga sudah terbiasa melakukan seks bebas. Mereka akhirnya mengadopsi begitu saja norma-norma sosial “tak nyata” yang sengaja dibuat oleh media.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal American Academy of Pediatrics, serta sebagian dalam Journal of Adolescent Health. Namun sayangnya, hasil penelitian tersebut belum melihat bagaimana dampak informasi seks di internet pada perilaku seks remaja.

Dengan mendapatkan temuan-temuan lain yang lebih konsisten, mungkin kita tak perlu menunggu lama untuk membuktikan bahwa media memiliki peranan penting dalam pembentukan norma seksual di kalangan remaja

semakin canggih nya tekhnologi mempermudah remaja untuk mengenal seks dimulai dari coba-coba iseng sampai ketagihan banyak remaja yang mulai aktivitas seks nya dari sekedar chat seks, phoneseks atau pun ngobrol-ngobrol tentang seks dan mereka sangat menikmati dari situs chating yang meza amati hampir semua tempat terdapat room seks atau sebangsanya contoh http://asiafreechat.com tempat yang satu ini justru memberikan fasilitas wat chater bikin n meng creat room nya sendiri dari rum yang bersifat surga ampe rum yang hmmmmm ya gitu lah heheheheehe rata-rata disana mereka uda akrab ama yang namanya phoneseks wawwwwww. satu lagi link yang meza amati http://www.mocospace.com link ini ga separah link tetangga tadi tadi banyak juga sih yang pada bermuka dua dengan "baju" yang aneh2 trus mesum gak tau di room atau lewat pesan pribadi ngomongin n ngrencanain hal yang aneh-aneh. yang pasti pergaulan remaja sekarang yah bisa di bilang jauh lebih berkembang lah ada positif n negatip nya uga c asal qt pinter- milihnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar